biografi gus kautsar ploso

BiografiGus Dur Pdf Rangkaian Flasher Mobil Powered by Blogger March 2021 (360) February 2021 (800) kautsar kawasaki kawin kayla keadilan keajaiban keanggotaan kebahasaan kebakaran kebaya keberapa ploso plus pohon point pokemon poker poker88qq pokerhoki88 pokerkiu pokok pola polbangtan polino polos KHHamim Tohari Djazuli, Ploso, Mojo, Kediri. KH Hamim Tohari Djazuli atau akrab dengan panggilan Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940,beliau adalah putra KH. Jazuli Utsman (seorang ulama sufi dan ahli tarikat pendiri pon-pes Al Falah mojo Kediri),Gus Miek salah-satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan pejuang Islam yang masyhur di tanah Jawa dan Photoshared by gubuk gus kautsar on october 29, 2020 tagging . Gus kautsar, putra kyai nurul huda djazuli dari pp al falah ploso, mojo, kediri, jawa timur. Al falah ploso, mojo, kediri. Beliau GusKautsar Biodata : Istri Alm Gus Miek Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Kediri Wafat from hadiah terbesar umat islam. Rembang, 10 agustus 1944 agama : Saat belajar di leteh, di pesantren ayahnya sendiri, selain pengajian dan olah raga, aktifitas lain yang digunakan gus mus adalah menulis puisi GusDur juga sangat mengilhami bacaan buku Non-Violence Politics karya Mahatma Gandhi, buku-buku The Story of Civilization 11 jilid karya William James Durant, tentang ajaran spiritualitas Spanyol seperti buku The Sun Also Rises karya Ernest Hemingway, al-Islam wa Ushulul Hukm karya Syaikh Ali Abd ar-Raziq (1888-1966), kitab al-Hikam (ajaran Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. We will keep fighting for all libraries - stand with us! Internet Archive logo A line drawing of the Internet Archive headquarters building façade. Upload icon An illustration of a horizontal line over an up pointing arrow. Upload User icon An illustration of a person's head and chest. Sign up Log in Internet Archive Audio Live Music Archive Librivox Free Audio Featured All Audio This Just In Grateful Dead Netlabels Old Time Radio 78 RPMs and Cylinder Recordings Top Audio Books & Poetry Computers, Technology and Science Music, Arts & Culture News & Public Affairs Spirituality & Religion Podcasts Radio News Archive Images Metropolitan Museum Cleveland Museum of Art Featured All Images This Just In Flickr Commons Occupy Wall Street Flickr Cover Art USGS Maps Top NASA Images Solar System Collection Ames Research Center Software Internet Arcade Console Living Room Featured All Software This Just In Old School Emulation MS-DOS Games Historical Software Classic PC Games Software Library Top Kodi Archive and Support File Vintage Software APK MS-DOS CD-ROM Software CD-ROM Software Library Software Sites Tucows Software Library Shareware CD-ROMs Software Capsules Compilation CD-ROM Images ZX Spectrum DOOM Level CD Books Books to Borrow Open Library Featured All Books All Texts This Just In Smithsonian Libraries FEDLINK US Genealogy Lincoln Collection Top American Libraries Canadian Libraries Universal Library Project Gutenberg Children's Library Biodiversity Heritage Library Books by Language Additional Collections Video TV News Understanding 9/11 Featured All Video This Just In Prelinger Archives Democracy Now! Occupy Wall Street TV NSA Clip Library Top Animation & Cartoons Arts & Music Computers & Technology Cultural & Academic Films Ephemeral Films Movies News & Public Affairs Spirituality & Religion Sports Videos Television Videogame Videos Vlogs Youth Media Search the history of over 808 billion web pages on the Internet. Search the Wayback Machine Search icon An illustration of a magnifying glass. Mobile Apps Wayback Machine iOS Wayback Machine Android Browser Extensions Chrome Firefox Safari Edge Archive-It Subscription Explore the Collections Learn More Build Collections Save Page Now Capture a web page as it appears now for use as a trusted citation in the future. Please enter a valid web address AboutBlogProjectsHelpDonateContactJobsVolunteerPeople About Blog Projects Help Donate Donate icon An illustration of a heart shape Contact Jobs Volunteer People Audio Item Preview Flag this item for Graphic Violence Explicit Sexual Content Hate Speech Misinformation/Disinformation Marketing/Phishing/Advertising Misleading/Inaccurate/Missing Metadata audio BIOGRAFI GUS KAUTSAR Topics Gus Kautsar Gus Kautsar Addeddate 2022-02-07 064848 Identifier biografi-gus-kautsar Scanner Internet Archive HTML5 Uploader plus-circle Add Review comment Reviews There are no reviews yet. Be the first one to write a review. 25 Views DOWNLOAD OPTIONS download 1 file ITEM TILE download download 1 file TORRENT download download 1 file VBR M3U download download 1 file VBR MP3 download download 8 Files download 6 Original SHOW ALL IN COLLECTIONS Community Audio Community Collections Uploaded by belajar1487 on February 7, 2022 SIMILAR ITEMS based on metadata Terms of Service last updated 12/31/2014 April 23, 2022 610 am 16 Menit Membaca Oleh Ali Adhim* Siapa yang tak kenal Gus Kautsar, beliau adalah ulama muda yang alim dan tawadhu, Gus yang memiliki kedalaman keilmuan dan sangat kharismatik ini berasal dari PP. Al Falah Ploso, Mojo, Kediri. Beliau merupakan putra dari ulama yang sangat terkenal kealiman dan ketawadhu’annya yaitu K. H. Nurul Huda Djazuli, salah satu pengasuh dan sesepuh PP. Al Falah Ploso, Mojo, Kediri. Kehadiran Gus Kautsar dalam dunia pesantren terutama perkiaian’ muda memang sangat menyejukkan, Kata Kata Bijak Gus Kautsar selalu menjadi penentram hati, umat sudah menunggu-nunggu hadirnya sosok yang mengademkan dalam ceramah-ceramahnya yang bisa disimak dari Gus Kautsar, beliau mampu menyiramkan kesegaran bagi kehausan umat atas nasehat-nasehat agama. Silsilah Keluarga Gus Kautsar Ayah KH. Nurul Huda Djazuli, Pengasuh PP. Al Falah, Ploso Mojo Kediri Kakek KH. Ahmad Djazuli Utsman, Pendiri PP. Al Falah, Ploso Mojo Kediri Nenek Ny. Hj. Rodliyah Buyut RM. Muhammad Utsman, seorang Penghulu dari Ploso Istri Ning Jazil binti KH. Abdul Hamid Baidhowi Lasem Putra Gus Nayef Sambudigdo Pemilik nama asli Abdurrohman Al-Kautsar ini mempunyai sanad KH. Nurul Huda Djazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri karena sejak kecil beliau diajari langsung oleh ayahnya. Sama halnya dengan Gus Baha, Suami dari Neng Jazil ini termasuk salah satu kiai yang tidak menempuh pendidikan formal namun dalam hal ilmu agama beliau sangat mumpuni. Profil Biodata Gus Kautsar Nama asal Muhammad Abdurrahman Al Kautsar Lahir Ploso, Mojo, Kediri. Kebangsaan Indonesia Pendidikan Lasem Pekerjaan Kyai Muda dari Ploso Suami/istri Ning Jazil binti KH. Abdul Hamid Baidhowi Orang tua KH. Nurul Huda Djazuli bapak[1] Sejarah Muassis Al Falah Ploso Kediri Ahmad Djazuli Utsman, Pendiri PP. Al Falah Ploso Kediri Sang Blawong Pewaris Keluhuran Dialah Mas’ud, yang mendapat julukan Blawong dari KH. Zainuddin. Kelak dikemudian hari ia lebih dikenal dengan nama KH. Achmad Djazuli Utsman, pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri. Diam-diam KH. Zainuddin memperhatikan gerak-gerik santri baru yang berasal dari Ploso itu. Dalam satu kesempatan, sang pengasuh pesantren bertemu Mas’ud memerintahkan untuk tinggal di dalam pondok. “Co, endang ning pondok !” “Kulo mboten gadah sangu, Pak Kyai.” Jawab Mas’ud “Ayo, Co…mbesok kowe arep dadi Blawong, Co !” Mas’ud yang tidak mengerti apa artinya Blawong, hanya diam saja. Setelah tiga kali meminta, barulah Mas’ud menurut perintah Kyai Zainuddin untuk tinggal di dalam bilik pondok. Sejak itulah, Mas’ud kerap mendapat julukan Blawong. Ternyata Blawong adalah burung perkutut mahal yang bunyinya sangat indah dan merdu. Si Blawong itu dipelihara dengan mulia di istana Kerajaan Bawijaya. Alunan suaranya mengagumkan, tidak ada seorang pun yang berkata-kata tatkala Blawong sedang berkicau, semua menyimak suaranya. Seolah burung itu punya karisma yang luar biasa. Ia lahir di awal abad XIX, tepatnya tanggal 16 Mei 1900 M. Ia adalah anak Raden Mas M. Utsman seorang Onder Distrik penghulu kecamatan. Sebagai anak bangsawan, Mas’ud beruntung, karena ia bisa mengenyam pendidikan sekolah formal seperti SR, MULO, HIS bahkan sampai dapat duduk di tingkat perguruan tinggi STOVIA Fakultas Kedokteran UI sekarang di Batavia. Belum lama Mas’ud menempuh pendidikan di STOVIA, tak lama berselang Pak Naib, demikian panggilan akrab RM. Utsman kedatangan tamu, KH. Ma’ruf Kedunglo yang dikenal sebagai murid Kyai Kholil, Bangkalan Madura. “Pundi Mas’ud ?” tanya Kyai Ma’ruf. “Ke Batavia. Dia sekolah di jurusan kedokteran,” jawab Ayah Mas’ud. “Saene Mas’ud dipun aturi wangsul. Larene niku ingkang paroyogi dipun lebetaken pondok Sebaiknya ia dipanggil pulang. Anak itu cocoknya dimasukan ke pondok pesantren,” kata Kyai Ma’ruf. Mendapat perintah dari seorang ulama yang sangat dihormatinya itu, Pak Naib kemudian mengirim surat ke Batavia meminta Mas’ud untuk pulang ke Ploso, Kediri. Sebagai anak yang berbakti ia pun kemudian pulang ke Kediri dan mulai belajar dari pesantren ke pesantren yang lainnya yang ada di sekitar karesidenan Kediri. Mas’ud mengawali rihlah ilmiyahnya dengan di pesantren Gondanglegi Nganjuk yang diasuh oleh KH. Ahmad Sholeh. Di pesantren ini ia mendalami ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an, khususnya tajwid dan kitab Jurumiyah yang berisi gramatika Arab dasar Nahwu selama 6 bulan. Setelah menguasai ilmu Nahwu, Mas’ud yang dikenal sejak usia muda itu gemar menuntut ilmu kemudian memperdalam pelajaran tashrifan ilmu Shorf selama setahun di Pondok Sono Sidoarjo. Ia juga sempat mondok di Sekarputih, Nganjuk yang diasuh KH. Abdul Rohman. Hingga akhirnya ia nyantri ke pondok yang didirikan oleh KH. Ali Imron di Mojosari, Nganjuk yang pada waktu itu diasuh oleh KH. Zainuddin. Kiai Zainuddin Mojosari dikenal banyak melahirkan ulama besar, diantaranya adalah KH. Abdul Wahhab Hasbullah Pendiri NU dan Rais Am setelah KH. Hasyim Asy’ari, Mas’ud yang waktu itu telah kehabisan bekal untuk tinggal di dalam pondok kemudian mukim di langgar pucung musala yang terletak tidak jauh pondok. Selama di Pondok Mojosari, Mas’ud hidup sangat sederhana. Bekal lima rupiah sebulan, dirasa sangat jauh dari standar kehidupan santri yang pada waktu rata-rata Rp 10,-. Setiap hari, ia hanya makan satu lepek piring kecil dengan lauk pauk sayur ontong jantung pisang atau daun luntas yang dioleskan pada sambal kluwak. Sungguh jauh dikatakan nikmat apalagi lezat. Di tengah kehidupan yang makin sulit itu, Pak Naib Utsman, ayah tercinta meninggal. Untuk menopang biaya hidup di pondok, Mas’ud membeli kitab-kitab kuning yang masih kosong lalu ia memberi makna yang sangat jelas dan mudah dibaca. Satu kitab kecil semacam Fathul Qorib, ia jual Rp 2,5,-seringgit, hasil yang lumayan untuk membiayai hidup selama 15 hari di pondok itu. Setelah sempat mondok di Mojosari, Mas’ud berangkat haji sekaligus menuntut ilmu langsung di Mekkah. H. Djazuli, demikian nama panggilan namanya setelah sempurna menunaikan ibadah haji. Selama di tanah suci, ia berguru pada Syeikh Al-Alamah Al-Alaydrus di Jabal Hindi. Namun, ia di sana tidak begitu lama, hanya sekitar dua tahun saja, karena ada kudeta yang dilancarkan oleh kelompok Wahabi pada tahun 1922 yang diprakasai Pangeran Abdul Aziz As-Su’ud. Di tengah berkecamuknya perang saudara itu, H. Djazuli bersama 5 teman lainnya berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Sampai akhirnya H. Djazuli dan kawan-kawannya itu ditangkap oleh pihak keamanan Madinah dan dipaksa pulang lewat pengurusan konsulat Belanda. Sepulang dari tanah suci, Mas’ud kemudian pulang ke tanah kelahirannya, Ploso dan hanya membawa sebuah kitab yakni Dalailul Khairat. Selang satu tahun kemudian, 1923 ia meneruskan nyantri ke Tebuireng Jombang untuk memperdalam ilmu hadits di bawah bimbingan langsung Hadirotusy Syekh KH. Hasjim Asya’ri. Tatkala H. Djazuli sampai di Tebuireng dan sowan ke KH. Hasjim Asya’ri untuk belajar, Hadrotusy Syekh sudah tahu siapa Djazuli yang sebenarnya, ”Kamu tidak usah mengaji, mengajar saja di sini.” H. Djazuli kemudian mengajar Tafsir Jalalain, bahkan ia kerap mewakili Tebuireng dalam bahtsul masa’il seminar yang diselenggarakan di Kenes, Semarang, Surabaya dan sebagainya. Setelah dirasa cukup, ia kemudian melanjutkan ke Pesantren Tremas yang diasuh KH. Ahmad Dimyathi adik kandung Syeikh Mahfudz Attarmasiy. Tak berapa lama kemudian ia pulang ke kampung halaman, Ploso. Sekian lama H. Djazuli menghimpun “air keilmuan dan keagamaan”. Ibarat telaga, telah penuh. Saatnya mengalirkan air ilmu pegetahuan ke masyarakat. Merintis Pesantren Al Falah Ploso Kediri Pada pertengahan tahun 1924, dengan satu masjid dan seorang santri bernama Muhammad Qomar, yang tidak lain adalah kakak iparnya sendiri, Haji Djazuli mulai merintis pesantren. beliau meneruskan pengajian untuk anak‑anak desa sekitar Ploso yang sudah dimulainya dengan pulang pergi sejak masih berada di Karangkates. Jumlah murid pertama yang ikut mengaji ± 12 orang. Di penghujung tahun 1924 itu seorang santri Tremas bernama Abdullah Hisyam asal Kemayan ± 3 km selatan Ploso datang bertamu kepada Haji Djazuli sambil membawa salam dan surat‑surat dari sahabat lamanya. Akhirnya Hisyam melanjutkan belajarnya kepada kyai Djazuli yang memang sudah dikaguminya semenjak di Tremas. Berbekal tekad yang kuat, pada tanggal 1 Januari 1925 kyai Djazuli mengajukan surat permohonan pemantauan kepada pemerintah Belanda untuk lembaga baru yang kemudian dikenal dengan nama Al Falah. Karena Madrasah tersebut belum punya gedung maka tempat belajarnya menggunakan serambi masjid. Inilah awal keberangkatan Haji Djazuli menjadi seorang Kyai di usia yang masih muda 25 tahun. Cerita tentang berdirinya Madrasah sudah terdengar di kalangan yang lebih luas hingga satu demi satu santri berdatangan dan menetap di Ploso. H. Ridwan Syakur, Baedlowi dan Khurmen, ketiganya dari Sendang Gringging ditambah H. Asy’ari dan Berkah dari Ngadiluwih merupakan santri‑santri pertama yang menetap. Suasana sudah terasa ramai dan masjidpun terasa sesak yang menimbulkan permasalahan baru yaitu mendesaknya pengadaan ruang belajar yang memadai. Direncanakanlah pembangunan sebuah gedung Madrasah. Dengan segenap tenaga, fikiran dan jerih payah yang tak ternilai, Kyai Djazuli keliling desa guna mengumpulkan dana untuk pembangunan tersebut. Beliau harus mengayuh sepeda berpuluh‑puluh kilometer sampai Kediri, Tulungagung, Trenggalek dan terkadang ke Blitar. Namun tak sia‑sia banyak hartawan dan dermawan mengulurkan tangan sehingga pembangunan segera bisa dilaksanakan. Dipimpin oleh seorang tukang bangunan bernama Hasan Hadi, seluruh santri bahu membahu bergotong royong, begitu juga Kyai dan Ibu Nyai. Sampai pembangunan sudah layak untuk ditempati, tinggallah semen untuk lantai yang tak terjangkau oleh dana. Tak ada rotan akarpun jadi, maka dipakailah batu bata merah untuk lantainya, sehingga Madrasah yang berlokasi di depan Masjid dan terdiri dari 2 lokal itu terkenal dengan sebutan Madrasah Abang Madrasah Merah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1927. Konon KH. Hasyim Asy’ari berkenan hadir pada acara selamatan/ syukuran pembangunan Madrasah tersebut, suatu peresmian yang sangat sederhana. Banyaknya santri yang menetap sudah tak tertampung lagi di Masjid sehingga timbullah permasalahan lagi yaitu pengadaan asrama pondok tempat bermukim bagi para santri. Maka pada tahun berikutnya 1928 dibangunlah asrama pertama yang diberi nama pondok D Darussalam yang disusul pada tahun berikutnya dengan pembangunan Pondok C Cahaya yang semula diperuntukkan sebagai tempat mujahadah bagi para santri. Pada tahun 1939 dibangunlah komplek A Andayani, sebuah asrama berlantai dua dilengkapi sebuah musholla di depannya. Dengan tersedianya asrama D, C dan kini A beserta musholla yang merupakan hak milik pondok pesantren diharapkan santri dapat tentram mengikuti pengajian dan kegiatan‑kegiatan belajar lainnya. Pada akhir masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1941, kantor kenaiban diputuskan untuk pindah ke Mojo 6 km utara Ploso. Tentu saja perpindahan tersebut meninggalkan kekayaan yang berharga, di antaranya sebuah masjid, pendopo kenaiban, rumah‑rumah dan tanah pekarangan yang cukup luas. Untuk dapat memiliki kekayaan tersebut pihak pondok diminta untuk menyediakan tanah pengganti di Mojo. Untuk itu pondok mengeluarkan biaya 71 gulden Belanda Pada masa penjajahan Jepang, mengetahui bahwa Kyai Djazuli adalah orang yang mempunyai pendidikan umum yang cukup tinggi dan mampu untuk menjalankan tugas‑tugas kepemimpinan formal yang berkaitan dengan administrasi, diangkatlah beliau sebagai Sancok Camat dan dengan paksa pula beliau diharuskan mengganti sarung, kopyah dan surbannya dengan celana pendek, topi dan sepatu. Jepang beranggapan beliau adalah Kyai, seorang tokoh informal yang bisa dipakai untuk propaganda 3A dengan semboyan Nippon cahaya Asia Nippon pelindung Asia dan Nippon pemimpin Asia. Beliau menjalankan kemauan Jepang dengan alasan Bid‑Dlorurot, sebab jika beliau tak mau, Jepang menjadi curiga bahkan tak segan‑segan membunuhnya seperti yang dilakukan terhadap banyak Kyai waktu itu, bila hal itu terjadi yang rugi bukan Kyai Djazuli pribadi atau keluarganya saja, akan tetapi umat Islam. Bukankah pondok yang tengah dirintisnya setapak demi setapak mengalami kemajuan? Akan tetapi dalam tugas‑tugasnya di tengah masyarakat, Kyai Djazuli menyampaikan dakwah Islam bukan dakwah Jepang. Diajaknya rakyat untuk tetap bersabar dan tidak putus asa menghadapi cobaan pahitnya dijajah, diajaknya rakyat untuk bertobat dan mendekatkan diri kepada Allah yang kuasa agar pertolongan Allah segera datang. Dari sancok beliau dipindah tugaskan ke Pare, sebagai ketua parlemen Ketua DPRD Tk. II setiap pagi beliau sudah dijemput dengan kendaraan untuk menjalankan tugas dan baru diantar pulang menjelang maghrib. Dalam kesibukan seperti itu beliau tetap berusaha agar dapat mengajar ngaji di tengah santri‑santrinya, maka setelah istirahat sejenak selepas maghrib beliau mengajak para santri berkumpul di masjid. Ternyata perlakuan Jepang terhadap Kyai Djazuli dengan cara‑cara di atas belum dianggapnya cukup, puncaknya adalah dimasukkannya beliau ke dalam daftar KAMIKAZE Pasukan berani mati Kyai yang sangat disayang dan dibutuhkan oleh ummat itu kini akan diambil oleh Jepang untuk diserahkan nyawanya begitu saja kepada tentara sekutu. Oleh karena itu Sa’idu Siroj lurah pondok pertama merasa tak tega melihat perlakuan Jepang yang biadab ini. Pemuda Tulungagung ini tampil dengan berani untuk mewakili Kyai, gurunya yang diagungkan. Dia rela nyawanya melayang sebagai tumbal dan demi keselamatan pimpinan Pondok pesantren. Hingga pada akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat dan angkat kaki dari Indonesia. Alhamdulillah, selamatlah Kyai Djazuli dari KAMIKAZE. Kegiatan pondok yang sempat terganggu di zaman Jepang kini telah berakhir, penyempurnaan‑penyempurnaan di bidang kurikulum dapat terus dilakukan. Gaung kemajuan Al Falah semakin menyebar ke kalangan yang lebih luas sehingga jumlah santri melonjak menjadi ±400 orang dalam waktu sekitar dua tahun. Tahun 1948, belanda melancarkan agresi militer. sehingga para santri ikut berjuang mempertahankan agama dan negara. Bahkan dua orang dari santri Ploso gugur di medan juang, sebagai syuhada bunga bangsa. Selama dua tahun pula pondok Ploso sepi tanpa santri dan kosong dari pengajian Yang tersisa hanya 5 orang santri yang sudah bertekad hidup dan mati di pondok. Mereka itu adalah Zainuddin dari Kebumen Mas’uddin dari Yogyakarta Kholil dari solo Kholiq Dhofir dari Kediri Romli dari Trenggalek. Tahun 1950 situasi kembali aman, dan kegiatan pondok diaktifkan kembali. Zainuddin Kebumen diangkat sebagai lurah pondok yang bertugas mengelola jalannya roda pendidikan setelah masa‑masa agresi. Sedangkan 5 orang temannya yang di masa agresi tetap tinggal di pondok diangkat sebagai pengurus‑pengurus lain. Berangsur‑angsur para santri kembali ke pondok setelah mengalami libur panjang selama 2 tahun. Jumlah santri 400 orang sebelum agresi sudah datang, bahkan terus bertambah dengan datangnya santri‑santri baru secara berangsur‑angsur. Kepadatan warga mulai terasa lagi di pondok Al Falah sehingga perluasan harus segera diwujudkan. Maka pada tahun 1952 kyai Djazuli beserta segenap para santrinya membangun sebuah asrama yang diberi nama komplek B Al Badar. Memasuki usianya yang ke-25 tahun di tahun 1950‑an, sejalan dengan berkembangnya fasilitas‑fasilitas gedung, peralatan dan sebagainya, maka perbaikan dan penyempurnaan juga ditingkatkan di bidang sistem pendidikan seperti kurikulum, metode interaksi dan lain‑lain. Penyempurnaan tersebut diarahkan berkiblat kepada sistem Tebuireng pada tahun 1923. Suatu sistem yang dikagumi dan ditimba oleh Kyai DjazuIi selama mondok di sana pada tahun 1923. Maka sistem belajar mengajar di Al Falah ini terus berlangsung dengan berpedoman kepada sistem Tebuireng hingga sekarang. Tak berlebihan bila dikatakan bahwa Pondok Al Falah adalah duplikat monumental dari Pondok Tebuireng di masa KH. Hasyim Asy’ari tahun 1923. Kyai Djazuli rupanya mempunyai prinsip yang kokoh dan sangat yakin kepada sistem salafiyah yang dipilihnya, sehingga beliau tetap konsisten untuk melestarikannya. Dan ternyata Kyai Djazuli tidak salah pilih sebab sistem salafiyah tetap punya pendukung dan penggemar di kalangan ummat Islam. Begitulah kenyataannya sekitar tahun 1960‑an santri terus meningkat sehingga fasilitas gedung yang ada sudah tak menampung lagi. Untuk mengatasi masalah ini pada tahun 1957 dibangun dua unit bangunan asrama yang diberi nama Komplek G Al Ghozali dan Komplek H Hasanuddin. Begitu seterusnya lima tahun berikutnya pondok terasa sesak lagi dan dibangunlah Komplek AA Al Asyhar pada tahun 1962. Pondok Al Falah semakin anggun dengan bangunan-bangunan yang sudah berderet seiring dengan wibawanya yang makin dirasakan oleh masyarakat luas. Pengaruh pondok yang dihuni oleh ±600 orang santri ini semakin kuat di tengah‑tengah masyarakat abangan Ploso. Gangguan‑gangguan pihak luar yang ditujukan kepada pondokpun berangsur‑angsur berkurang dan akhirnya hilang sama sekali. Masyarakat sudah rata‑rata menunjukkan sikap simpati dan berduyun‑duyun menyekolahkan anaknya ke pondok yang mendorong dibukanya Madrasah Lailiyah malam khusus untuk anak‑anak kampung sekitar, yang didirikan pada tahun 1957/1958. Sampai di akhir hayat, KH. Ahmad Djazuli Utsman dikenal istiqomah dalam mengajar kepada santri-santrinya. Saat memasuki usia senja, Kyai Djazuli mengajar kitab Al-Hikam tasawuf secara periodik setiap malam Jum’at bersama KH. Abdul Madjid dan KH. Mundzir. Bahkan sekalipun dalam keadaan sakit, beliau tetap mendampingi santri-santri yang belajar kepadanya. Riyadloh yang beliau amalkan memang sangat sederhana namun mempunyai makna yang dalam. Beliau memang tidak mengamalkan wiridan-wiridan tertentu. Thoriqoh Kyai Djazuli hanyalah belajar dan mengajar “Ana thoriqoh ta’lim wa ta’allum” ,dawuh beliau berulangkali kepada para santri. Pasangan KH. Djazuli dengan Ibu Nyai Rodliyah dikaruniai 8 anak putra dan 3 anak putri Siti Azizah meninggal diusia 1 thn Hadziq meninggal diusia 9 bln A. Zainuddin Djazuli Nurul Huda Djazuli Hamim Djazuli Alm. Gus Miek Fuad Mun’im Djazuli Mahfudz meninggal diusia 3 thn Makmun meninggal diusia 7 bln Munif Djazuli Alm Ibu Nyai Hj. Lailatul Badriyah Djazuli Su’ad meninggal diusia 4 bln Hadratus Syaikh KH. A. Djazuli Utsman menghadap kepada yang kuasa pada jam wib hari Sabtu wage 10 januari 1976 bertepatan dengan 10 Muharam 1396 H. إنا لله وإنا اليه راجعون Ribuan umat mengiringi prosesi pemakaman sosok pemimpin dan ulama itu di sebelah masjid kenaiban, Ploso, Kediri. Konon, sebagian anak-anak kecil di Ploso, saat menjelang wafatnya KH. Djazuli, melihat langit bertabur kembang. Langit pun seolah berduka dengan kepergian Sang Blawong’ yang mengajarkan banyak keluhuran dan budi pekerti kepada santri-santrinya itu. Beliau wafat tanpa meninggalkan apa‑apa berupa harta benda, sawah, ladang ataupun emas permata. Tetapi sebuah pondok pesantren Al Falah telah melebihi segalanya. Sukses besar mencetak putra‑putrinya menjadi manusia-manusia sholeh sholehah akan mendatangkan kebahagiaan tersendiri di alam barzah dan di akhirat. Masih ditambah lagi dengan ilmu manfaat yang beliau tinggalkan akan mengalirkan pahala terus menerus, jauh lebih deras dari aliran sungai Brantas sepanjang masa. Ketiga perkara itu telah diraih dengan gemilang oleh Kyai Djazuli berupa ilmu manfaat, anak sholeh yang akan selalu berdo’a dan amal jariyah berupa Al Falah yang kian megah.[2] &65279; Pencarian Terkait Silsilah gus baha dan gus kautsar, hubungan gus kautsar dan gus miek, umur gus kautsar ploso kediri, kelahiran gus kautsar, istri gus kautsar ploso kediri, biografi ning jazil istri gus kautsar, pernikahan gus kautsar, putri gus kautsar, Pernikahan Gus Kautsar, Gus Kautsar Ploso, Gus Kautsar Dan Istri, Istri Gus Kautsar, Silsilah Gus Kautsar, Gus Kautsar Ning Jazil, Istri Gus Kautsar Ploso Kediri, Ning Jazil Gus Kautsar, Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar Ploso, Gus Kautsar Ploso Kediri, Gus Baha Dan Gus Kautsar, Kata Kata Gus Kautsar, Gus Kautsar Dan Gus Baha, Gus Kautsar Di Pbnu, Biografi Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Silsilah Gus Baha Dan Gus Kautsar, Gus Kautsar Terbaru, Profil Gus Kautsar, Ceramah Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar Ploso Kediri, Silsilah Gus Kautsar Ploso Kediri, Gus Kautsar Story Wa, Gus Kautsar Dan Keluarga, Gus Kautsar Dan Gus Miek, Gus Kautsar Siapanya Gus Baha, Gus Kautsar Menikah, Gus Kautsar Putra Dari, Gus Kautsar Terbaru 2021, Gus Kautsar Umur Berapa, Silsilah Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Gus Kautsar Status Wa, Gus Kautsar Profil, Gus Kautsar Kediri, Biografi Istri Gus Kautsar, Gus Kautsar Biodata Demikian artikel tentang Silsilah Gus Kautsar Gus H. M. Abdurrahman Al Kautsar semoga bermanfaat dan barakah amin. Anda bisa membaca Kumpulan Kata Kata Bijak Gus Kautsar dan Kata Kata Bijak Ulama lain di Dawuh Guru. [1] [2] Tagar Spirit Muslim. Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar atau biasa disapa Gus Kautsar Ploso, adalah sosok kyai muda sekaligus ulama muda yang berasal dari Ploso, Mojo, Kediri Jawa Timur. Beliau dikenal memiliki karakter yang tegas dan kharismatik dalam setiap ceramah yang disampaikannya. Pembawaan beliau yang tegas dan lugas ini seolah menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat yang mendengarkan Kautsar merupakan salah satu ulama kontemporer yang mampu menyesuaikan isi ceramahnya dengan perkembangan zaman era sekarang, namun dibalik kehebatan beliau tersebut, Gus Kautsar tetap memilih untuk tampil sederhana, baik dalam kesehariannya maupun saat berceramah, bahkan pernah suatu ketika Gus Kautsar kedapatan memakai sarung dan kaos membonceng istrinya yakni Ning Jazil mengendarai sepeda motor butut saat hendak pergi ke suatu tempat. Tak jarang kesederhanaan Gus Kautsar terbilang hampir sama dengan gaya sederhananya Gus Baha bahkan beliau berdua sering satu panggung dalam menyampaikan mengetahui seperti apa biografi serta profil lengkap Gus Kautsar Ploso, berikut Spirit Muslim akan membagikannya untuk sahabat semua, mulai dari gambaran keluarga Gus Kautsar, bagaimana pendidikan Gus Kautsar, hingga teladan apa saja yang dapat kita ambil dari Gus Kautsar. Berikut penjelasan selengkapnyaSEKILAS BIOGRAFI GUS KAUTSAR PLOSONama Lengkap KH. Muhammad Abdurrahman Al-KautsarKelahiran Ploso, Mojo, Kediri Jawa TimurOrang Tua KH. Nurul Huda DjazuliIstri Ning Jazil binti Abdul Hamid Nayef Sambudigdo dan Chasna NayluferGus Kautsar memiliki nama lengkap Muhammad Adurrahman Al-Kautsar. Orang tua beliau bernama KH. Nurul Huda Djazuli, seorang pengasuh pondok Pesantren Al-Falah di Ploso, Kediri, Jawa Timur. Di Ploso ini pula Gus Kautsar di lahirkan sehingga beliau mendapat julukan Gus Kautsar Ploso. Di tempat ini pula Gus Kautsar dididik langsung oleh orang tua beliau yakni KH. Nurul Huda Djazuli hingga beliau sukses menempati jajaran ulama muda yang tegas dan segi nasab para pendahulu Gus Kautsar merupakan sosok tersohor, sang ayah sendiri merupakan pengasuh dari PP. Al-Falah di Ploso, Kediri, Jawa Timur. Kakek beliau bernama KH. Jazuli Utsman merupakan pendiri dari pondok Al-Falah tersebut, sedangkan kakek buyut beliau bernama RM. Utsman adalah seorang penghulu di hal pendidikan, Gus Kautsar diketahui tidak pernah mengenyam pendidikan formal, namun meskipun begitu beliau memiliki kehebatan yang sudah tidak diragukan lagi dalam ilmu agama karena beliau diasuh dan dididik langsung oleh ayahandanya yang notabene pengasuh PP. Al-Falah, sehari-hari Gus Kautsar selain menyampaikan ceramah-ceramahnya di berbagai tempat, beliau juga aktif dalam organisasi PWNU wilayah Jawa Timur, beliau juga mendapakan mandat sebagai Kepala Sub Pondok di Pesantren Al Falah, pondok pesantren asuhan ayahandanya KAUTSAR SOSOK ULAMA YANG TAWADHU'Gus Kautsar tidak hanya menjadi sosok ulama yang tegas dan kharismatik, akan tetapi beliau juga memiliki sifat Tawadhu' yang begitu dalam terhadap ayahandanya bahkan kepada para kyai sepuh lainnya. Hal ini terbukti saat beliau berada di jajaran kepengurusan PBNU periode 2022-2027, beliau bersama KH. Abdus Salam Shohib Gus Salam menarik diri dari kepengurusan ini dilakukan oleh Gus Kautsar dan Gus Salam karena beliau berdua diminta untuk tetap di PWNU Jawa Timur atas permintaan ayahanda Gus Kautsar yakni KH. Nurul Huda Djazuli selaku Mustasyar PWNU Jatim sekaligus Mustasyar PBNU. Gus Kautsar dan Gus Salam diminta untuk tetap di Jawa Timur sebagai bentuk khidmat nderekaken membantu KH. Anwar Manshur, Rais Syuriyah PWNU Jawa itu, Gus Kautsar bertutur singkat bahwa yang memerintahkan ia dan Gus Salam khidmah adalah ayahandanya sendiri. "Ya, kami ditempatkan di mana saja monggo kerso beliau. Beliau jauh lebih pirso memahami lahir batin kualitas kami dari pada diri kami sendiri. Sam'an wa tha'atan mendengar dan menaati", tutur Gus Kautsar. GUS KAUTSAR TIDAK MEMBANGGAKAN NASABNYAGus Kautsar merupakan salah satu kyai muda yang diketahui memiliki nasab yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Namun meskipun begitu beliau tetap memilih sikap rendah hati dengan tidak menyombongkan diri dengan membanggakan nasabnya ini beliau sampaikan pada acara halal bihalal IMAP Ittihadul Mutakhorrijin Al Falah Ploso, Kediri. Beliau menyampaikan bahwa kebanggaan para kyai muda Al-Falah Ploso bukanlah dari nasabnya yang sampai pada kyai Jazuli Utsman, akan tetapi kebanggaan mereka terletak pada tekadnya untuk senantiasa mengajar ngaji para ayahanda Gus Kautsar sendiri senantiasa mengingatkan putra-putranya agar tidak meninggalkan ngaji dan mengajar kepada para santri, beliau pun juga berpesan kepada Gus Kautsar agar pondok Al-Falah ini jangan sampai bergeser dari pondok untuk ngaji menjadi pondok yang dijadikan ajang untuk menjual sebuah DARI GUS KAUTSAR1. Orang Alim harus berani populerDalam sebuah ceramahnya saat acara Bahtsul Masa'il di Cilangkap, Jakarta Timur, Gus Kautsar berpesan kepada para santri bahwa seseorang yang benar-benar alim atau memiliki ilmu harus berani populer agar tidak memberikan kesempatan bagi orang yang kurang alim menjadi viral yang akhirnya dapat menyesatkan umat. Ia menginginkan agar semua orang di seluruh Indonesia mengetahui adanya ulama dan fuqaha ahli fiqih, yaitu orang yang dalam mengeluarkan seluruh hukum atau fatwa yang selalu berlandaskan pada catatan-catatan yang bersifat paten dari Allah dan Rasulullah Maka dari itu, sebagai seorang yang berilmu jangan ragu dan gamang dalam berdakwah menyampaikan Jangan Gerogoti NU dari LuarSaat Gus Kautsar diundang dalam sebuah acara Lailatul Ijtima' di Semarang beliau berpesan bahwa menjadi orang NU yang penting adalah kekompakan. Kompak bisa dengan siapa saja, mulai dari teman-teman kita hingga dengan orang lain, karena memang NU dibangun oleh KH. Hasyim Asy'ari dengan asas Al-Ittihad dan Ta'alluf. Lebih jauh, Gus Kautsar menyebutkan salah satu ma'lumat KH. Hasyim Asy'ari yang berbunyiاَلتَّفَرُّقُ سَبَبُ الضُّعْفِ وَالخْذْلاَنِ وَالْفَشْلِ فِيْ جمَيْعِ اْلأَزْمَانِ Artinya"Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang zaman"Dari ma'lumat tersebut Gus Kautsar mewanti-wanti kepada Nahdhiyyin agar tidak suka melakukan suatu perbuatan yang dapat memecah belah NU, tidak memiliki jiwa kekompakan, apalagi tidak mau membangun kekompakan, karena perpecahan hanya akan melemahkan dan akan membuat NU tidak berharga dimata Kautsar juga berpesan kepada para santri untuk tidak memiliki sifat menyalahkan NU dan menggunjing atau mengkritik NU dari luar, karena hal tersebut berbahaya dan sama sekali tidak membangun. Jika seorang santri memiliki ide yang baik untuk kemajuan NU maka santri harus masuk organisasi dan bangun NU dari dalam, jangan menggerogoti NU dari luar. Jika pengabdian para ulama dan masyayikh di NU benar maka tolong didukung, namun jika salah, tolong ingatkan dengan Pentingnya adanya seorang pemimpinJika tidak bakat jadi kyai, minimal menjadi orang yang baik terlebih dahulu baru menjadi pejabat atau pemimpin. Karena Allah bersabda bahwa yang didahulukan adalah imam yang adil. Lebih lanjut beliau menuturkan perkataan Imam Ghazali bahwa "40 hari dipimpin oleh pejabat yang busuk itu jauh lebih baik daripada satu malam tanpa pemimpin". Hal ini diperkuat dengan dalil Gus Kautsar dimana dulu 'Amr bin Ash yang pada waktu itu memimpin sebagai pejabat berwasiat kepada anaknya untuk memegang kata-kata 'Amr bin Ash, yakniإِمَامٌ عَدْلٌ خَيْرٌ مِنْ وَطَرٍ وَابِلٍوَ أَسَدٌ خَطُوْمٌ خَيْرٌ مِنْ إِمَامٍ ظَلُوْمٍوَ إِمَامٌ ظَلُوْمٌ غَشُوْمٌ خَيْرٌ مِنْ فِتْنَةٍ تَدُوْمُArtinyaPejabat yang baik jauh lebih dibutuhkan daripada hujan yang derasSinga yang siap menerkam itu jauh lebih aman daripada kita memiliki pejabat yang sangat dzalimtapi pejabat yang super busuk tetap lebih baik daripada tanpa adanya pemimpin yang dapat menyebabkan terjadinya fitnah tanpa lanjut Gus Kautsar menjelaskan bahwa keberadaan seorang pemimpin atau pejabat adalah mutlak harus ada di tengah-tengah masyarakat, meskipun pejabat atau pemimpin tersebut adalah seorang yang busuk. Ini beliau tekankan karena jika dalam masyarakat tidak ada satu pemimpin pun, maka akan terjadi fitnah yang luar biasa yang akan membuat kebinasaan dan kehancuran. Siapakah Gus Kautsar? Gus H. Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar adalah kiai muda yang berasal dari Ploso, Kabupaten Kediri. Beliau adalah anak dari pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri, KH. Nurul Huda Jazuli. Siapakah Ning Jazil? Ning Jazil adalah putri dari KH. Abdul Hamid Baidlowi dan Nyai Hj Jamilah. Nasab KH. Abdul Hamid sendiri jika diurutkan berdasarkan silsilah yang lengkap, maka akan sampai pada Ki Joyotirto, kemudian kepada Mbah Sambu keturunan Pangeran Benawa putra Jaka Tingkir atau Sultan Pajang. Ning Jazil Juga memiliki nama panggilan lain, yaitu Ning Anna. Beliau juga masih keponakan dari Mbah KH. Maoen Zubair. Saat ini beliau tinggal dan menetap bersama keluarganya di Pondok Pesantren Al Falah, Ploso-Mojo, Kabupaten Kediri. Kunjungi Tukar Tambah Gambar Gus Kautsar dan Istri Ning Jazil Istri Gus H. M. Abdurrahman Al Kautsar Gus Kautsar Ploso, Kediri Tanggal Lahir Ning Jazil, Nama Lengkap Ning Jazil, Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Ning Jazil Anak Siapa, Siapakah Ning jazil Ploso, Siapa Sih Gus Kautsar, Gus Kautsar Putra dari Siapa, Ning Jazil Umur Berapa, Ning Jazil Lasem, Ning Jazil Siapanya Gus Baha, Silsilah Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Ning Jazil Putri Siapa, Ning Jazil Biodata, Ning Jazil Baidlowi, Ning Jazil Gus Baha, Biografi Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Silsilah Ning Jazil, Gus Kautsar Ning Jazil, Ning Jazil Gus Kautsar, Ning Jazil Ploso, Biografi Ning Jazil, biografi ning jazil annahdliyah Biodata Gus Kautsar Nama Lengkap istri gus kautsar, ig ning jazil, usia gus kautsar, nama anak gus kautsar, putri gus kautsar, hubungan gus kautsar dan gus miek, gus kautsar wikipedia, ngaji gus kautsar, Silsilah gus baha dan gus kautsar, hubungan gus kautsar dan gus miek, umur gus kautsar ploso kediri, kelahiran gus kautsar, istri gus kautsar ploso kediri, biografi ning jazil istri gus kautsar, pernikahan gus kautsar, putri gus kautsar, Pernikahan Gus Kautsar, Gus Kautsar Ploso, Gus Kautsar Dan Istri, Istri Gus Kautsar, Silsilah Gus Kautsar, Gus Kautsar Ning Jazil, Istri Gus Kautsar Ploso Kediri, Ning Jazil Gus Kautsar, Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar Ploso, Gus Kautsar Ploso Kediri, Gus Baha Dan Gus Kautsar, Kata Kata Gus Kautsar, Gus Kautsar Dan Gus Baha, Gus Kautsar Di Pbnu, Biografi Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Silsilah Gus Baha Dan Gus Kautsar, Gus Kautsar Terbaru, Profil Gus Kautsar, Ceramah Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar Ploso Kediri, Silsilah Gus Kautsar Ploso Kediri, Gus Kautsar Story Wa, Gus Kautsar Dan Keluarga, Gus Kautsar Dan Gus Miek, Gus Kautsar Siapanya Gus Baha, Gus Kautsar Menikah, Gus Kautsar Putra Dari, Gus Kautsar Terbaru 2021, Gus Kautsar Umur Berapa, Silsilah Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Gus Kautsar Status Wa, Gus Kautsar Profil, Gus Kautsar Kediri, Biografi Istri Gus Kautsar, Gus Kautsar Biodata, ngaji ning jazil, zilhb, silsilah ning jazil, ning jazil putri siapa, ning jazil dan gus baha, ning jazil lasem, ning jazil gus kautsar, instagram ning jazil, ayah ning jazil, foto ning jazil, silsilah ning jazil istri gus kautsar, Tanggal Lahir Ning Jazil, Nama Lengkap Ning Jazil, Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Ning Jazil Anak Siapa, Siapakah Ning jazil Ploso, Siapa Sih Gus Kautsar, Gus Kautsar Putra dari Siapa, Ning Jazil Umur Berapa, Ning Jazil Lasem, Ning Jazil Siapanya Gus Baha, Silsilah Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Ning Jazil Putri Siapa, Ning Jazil Biodata, Ning Jazil Baidlowi, Ning Jazil Gus Baha, Biografi Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Silsilah Ning Jazil, Gus Kautsar Ning Jazil, Ning Jazil Gus Kautsar, Ning Jazil Ploso, Biografi Ning Jazil, biografi ning jazil annahdliyah Biodata Gus Kautsar Nama Lengkap istri gus kautsar, ig ning jazil, usia gus kautsar, nama anak gus kautsar, putri gus kautsar, hubungan gus kautsar dan gus miek, gus kautsar wikipedia, ngaji gus kautsar, Silsilah gus baha dan gus kautsar, hubungan gus kautsar dan gus miek, umur gus kautsar ploso kediri, kelahiran gus kautsar, istri gus kautsar ploso kediri, biografi ning jazil istri gus kautsar, pernikahan gus kautsar, putri gus kautsar, Pernikahan Gus Kautsar, Gus Kautsar Ploso, Gus Kautsar Dan Istri, Istri Gus Kautsar, Silsilah Gus Kautsar, Gus Kautsar Ning Jazil, Istri Gus Kautsar Ploso Kediri, Ning Jazil Gus Kautsar, Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar Ploso, Gus Kautsar Ploso Kediri, Gus Baha Dan Gus Kautsar, Kata Kata Gus Kautsar, Gus Kautsar Dan Gus Baha, Gus Kautsar Di Pbnu, Biografi Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Silsilah Gus Baha Dan Gus Kautsar, Gus Kautsar Terbaru, Profil Gus Kautsar, Ceramah Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar Ploso Kediri, Silsilah Gus Kautsar Ploso Kediri, Gus Kautsar Story Wa, Gus Kautsar Dan Keluarga, Gus Kautsar Dan Gus Miek, Gus Kautsar Siapanya Gus Baha, Gus Kautsar Menikah, Gus Kautsar Putra Dari, Gus Kautsar Terbaru 2021, Gus Kautsar Umur Berapa, Silsilah Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Gus Kautsar Status Wa, Gus Kautsar Profil, Gus Kautsar Kediri, Biografi Istri Gus Kautsar, Gus Kautsar Biodata, ngaji ning jazil, zilhb, silsilah ning jazil, ning jazil putri siapa, ning jazil dan gus baha, ning jazil lasem, ning jazil gus kautsar, instagram ning jazil, ayah ning jazil, foto ning jazil, silsilah ning jazil istri gus kautsar, Tanggal Lahir Ning Jazil, Nama Lengkap Ning Jazil, Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Ning Jazil Anak Siapa, Siapakah Ning jazil Ploso, Siapa Sih Gus Kautsar, Gus Kautsar Putra dari Siapa, Ning Jazil Umur Berapa, Ning Jazil Lasem, Ning Jazil Siapanya Gus Baha, Silsilah Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Ning Jazil Putri Siapa, Ning Jazil Biodata, Ning Jazil Baidlowi, Ning Jazil Gus Baha, Biografi Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Silsilah Ning Jazil, Gus Kautsar Ning Jazil, Ning Jazil Gus Kautsar, Ning Jazil Ploso, Biografi Ning Jazil, biografi ning jazil annahdliyah Biodata Gus Kautsar Nama Lengkap istri gus kautsar, ig ning jazil, usia gus kautsar, nama anak gus kautsar, putri gus kautsar, hubungan gus kautsar dan gus miek, gus kautsar wikipedia, ngaji gus kautsar, Silsilah gus baha dan gus kautsar, hubungan gus kautsar dan gus miek, umur gus kautsar ploso kediri, kelahiran gus kautsar, istri gus kautsar ploso kediri, biografi ning jazil istri gus kautsar, pernikahan gus kautsar, putri gus kautsar, Pernikahan Gus Kautsar, Gus Kautsar Ploso, Gus Kautsar Dan Istri, Istri Gus Kautsar, Silsilah Gus Kautsar, Gus Kautsar Ning Jazil, Istri Gus Kautsar Ploso Kediri, Ning Jazil Gus Kautsar, Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar Ploso, Gus Kautsar Ploso Kediri, Gus Baha Dan Gus Kautsar, Kata Kata Gus Kautsar, Gus Kautsar Dan Gus Baha, Gus Kautsar Di Pbnu, Biografi Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Silsilah Gus Baha Dan Gus Kautsar, Gus Kautsar Terbaru, Profil Gus Kautsar, Ceramah Gus Kautsar, Biografi Gus Kautsar Ploso Kediri, Silsilah Gus Kautsar Ploso Kediri, Gus Kautsar Story Wa, Gus Kautsar Dan Keluarga, Gus Kautsar Dan Gus Miek, Gus Kautsar Siapanya Gus Baha, Gus Kautsar Menikah, Gus Kautsar Putra Dari, Gus Kautsar Terbaru 2021, Gus Kautsar Umur Berapa, Silsilah Ning Jazil Istri Gus Kautsar, Gus Kautsar Status Wa, Gus Kautsar Profil, Gus Kautsar Kediri, Biografi Istri Gus Kautsar, Gus Kautsar Biodata, ngaji ning jazil, zilhb, silsilah ning jazil, ning jazil putri siapa, ning jazil dan gus baha, ning jazil lasem, ning jazil gus kautsar, instagram ning jazil, ayah ning jazil, foto ning jazil, silsilah ning jazil istri gus kautsar Sumber Video Youtube Nu Online Banyuwangi Jika kita suka melihat ngajinya Gus Baha tentu kita akan melihat juga di beberapa videonya sedang bersama dengan seorang ulama muda juga yang sedang viral yaitu Gus Kautsar. Beliau adalah ulama muda yang kharismatik berasal dari PP. Al Falah Ploso, Mojo, Kediri. Beliau adalah putra K. H. Nurul Huda Djazuli, salah satu pengasuh dan sesepuh PP. Al Falah Ploso, Mojo, beliau dalam dunia perkiaian muda memang sangat menyejukkan, umat sudah menunggu-nunggu hadirnya sosok yang mengademkan dalam ceramah-ceramahnya yang bisa disimak dari Gus Baha dan Gus Kautsar, keduanya mampu menyiramkan kesegaran bagi kehausan umat atas nasehat-nasehat Keluarga Gus Kautsar Ayah K. H. Nurul Huda Djazuli, Pengasuh PP. Al Falah, Ploso Mojo Kediri Kakek K. H. Ahmad Djazuli Utsman, Pendiri PP. Al Falah, Ploso Mojo Kediri Nenek Ny. Hj. RodliyahBuyut RM. Muhammad Utsman, seorang Penghulu dari Ploso Isteri Ning Jazil binti K. H. 'Abdul Hamid Baidhowi LasemPutra Gus Nayef Sambudigdo Pemilik nama asli Abdurrohman Al-Kautsar ini mempunyai sanad KH. Nurul Huda Djazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri karena sejak kecil beliau diajari langsung oleh ayahnya. Sama halnya dengan Gus Baha, Suami dari Neng Jazil ini termasuk salah satu kiai yang tidak menempuh pendidikan formal namun dalam hal ilmu agama beliau sangat mumpuni. Berikut Profil Biodata Gus Kautsar Nama asal محمد عبد الرحمن الكوثرLahir Muhammad 'Abdurrahman Al Kautsar Ploso, Mojo, IndonesiaPendidikan LasemPekerjaan Kyai Muda dari PlosoSuami/istri Ning Jazil binti 'Abdul Hamid BaidhowiOrang tua K. H. Nurul Huda Djazuli bapakToko Gus Kautsar ===> Gus Kautsar Berikut Videonya

biografi gus kautsar ploso